Syarat Dari Hubungan Yang Dipulihkan

| Selasa, April 25, 2017 |
Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Pengampunan artinya tidak melanjutkan kembali hubungan jika tanpa perubahan. 

Sesungguhnya, pengampunan dan melanjutkan hubungan adalah dua hal yang berbeda. Salah satunya ialah apa yang Anda lakukan sebagai pelanggar, orang yang menyakiti. Untuk mendapatkan permintaan maaf dari orang yang Anda lukai biasanya Anda mengucapkan, "Saya minta maaf." Tapi sesungguhnya itu tidaklah cukup. Alkitab mengajarkan kita tiga hal penting agar kita dapat melanjutkan hubungan yang telah retak. Berikut ini yang harus dilakukan oleh semua orang yang menyakiti, atau yang disebut sebagai pelanggar.

1. Memulihkan hubungan membutuhkan pertobatan. Dengan kata lain, Anda harus benar-benar menyesal dengan apa yang telah Anda perbuat. Artinya, bukan hanya berkata, "Saya minta maaf," melainkan berkata, "Saya salah. Mohon maafkan saya." Anda bisa merasa menyesal karena cuaca buruk menyebabkan Anda datang terlambat, namun pertobatan artinya mengakui kesalahan dan benar-benar menyesal.

2. Memulihkan hubungan membutuhkan kompensasi, pengorbanan atau ganti rugi. Kadang Anda harus melakukan semacam ganti rugi dalam bentuk fisik atau materi. Bahkan ketika Anda dimaafkan, itu bukan berarti Anda lolos dari pelanggaran Anda. Tetap saja, Anda masih harus membayar hutang kepada orang yang Anda lukai atas hubungan yang telah rusak oleh karena tindakan Anda.

3. Memulihkan hubungan perlu membangun kembali kepercayaan. Dan, itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Ketika seseorang menyakiti Anda, maka Anda harus segera memaafkan orang tersebut. Tetapi Anda tak perlu segera mempercayai orang tersebut. Pengampunan dibangun di atas kasih karunia dari Tuhan dan itu tanpa syarat. Dan kepercayaan harus dibangun kembali dalam jangka waktu tertentu.

Di zaman ini, kebanyakan orang tidak paham bedanya pengampunan dan membangun kembali kepercayaan dalam sebuah hubungan. Kapan pun seorang pemimpin politik atau pemimpin agama terlibat dalam skandal, akan selalu ada orang yang berkomentar, "Kita semua tidak sempurna. Kita semua hanya manusia. Maafkan saja mereka, dan lupakan kesalahan mereka."

Tidak! Itu salah. Anda memang harus segera memaafkan mereka, tapiwajar jika Anda sangat sulit untuk percaya pada mereka lagi. Alkitab mengatakan bahwa kepercayaan dibangun seiring dengan berjalannya waktu. Kredibilitas adalah modal dasar seorang pemimpin. Semua pemimpin harus bisa menjaga kepercayaan; itu ibaratnya mata uang. Bila orang yang mereka pimpin sudah tak percaya lagi, artinya mereka telah kehilangan hak mereka untuk memimpin. Mereka mungkin punya embel-embel jabatan, tetapi mereka tak bisa menjadi pemimpin sampai mereka membangun kembali kepercayaan para pengikutnya, dan sayangnya itu tak bisa dilakukan dengan instan. 


Renungkan hal ini:

Apa yang dibutuhkan seseorang untuk memperoleh kepercayaan Anda kembali? Apa yang bersedia Anda lakukan untuk meraih kembali kepercayaan seseorang?

Berikan beberapa contoh dari pengalaman hidup Anda ketika Anda sungguh-sungguh menyesali seauatu dan bertobat.

Dari ketiga faktor dalam pemulihan hubungan di atas, apa tanggung jawab orang yang tersakiti?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37


Hubungan yang dipulihkan hanya dapat terjadi atas kerelaan hati dari kedua belah pihak. Tanpa adanya kasih Kristus ,pengampunan yang seutuhnya terlebih pemulihan hubungan tidak akan pernah terwujud.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top