Dosa Mengakibatkan Tekanan Emosi

| Minggu, September 06, 2015 |

Pengkhotbah 1:14-15 Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. Yang bongkok tak dapat diluruskan, dan yang tidak ada tak dapat dihitung.

Akibat ke tiga dari dosa berkaitan dengan emosi Anda. Dosa menyebabkan tekanan emosi dan juga kekecewaan.

Salomo banyak menulis tentang hal ini dalam kitab Pengkhotbah: Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. Yang bongkok tak dapat diluruskan, dan yang tidak ada tak dapat dihitung (Pengkhotbah 1:14-15).

Salomo mengatakan bahwa sebagai manusia, percuma kita berusaha mengubah dunia. Kita tidak bisa mengubah masa lalu juda mengendalikan masa depan. Segala kesalahan yang telah kita buat, kita tak bisa kembali dan mengubahnya. Segala ketidakadilan yang telah kita alami di masa lalu juga tak bisa kita ubah.

Kita tidak dapat mengendalikan masa depan. Anda tak punya kuasa untuk mengendalikan sebagian besar hal-hal penting dalam hidup Anda. Dunia tidak bisa diperbaiki hanya dengan usaha manusia saja.

Bisakah kita terjun ke masyaakat dan melakukan kebaikan untuk dunia ini? Ya. Haruskah kita melakukannya? Ya. Haruskah kita meringankan penderitaan orang lain? Tentu saja.

Tetapi dunia ini telah rusak, tak dapat diperbaiki lagi. Kita bisa melayani orang lain meredakan sakit hati mereka, menyembuhkan mereka dan membantu mereka melewatinya, tapi mari lihat kenyataannya, kita tak akan bisa membawa Kerajaan Allah ke muka Bumi ini. Planet ini bukanlah Surga. Tugas utama kita yaitu untuk mengantarkan orang-orang ke tempat yang tepat; bukan untuk berusaha membuat dunia ini menjadi tempat yang sempurna. Haruskah kita berusaha membuat dunia ini lebih baik? Tentu saja. Bolehkah kita berharap agar dunia ini jadi sempurna? Tidak. Kerusakan itu sudah terlalu parah untuk diperbaiki.

Karena kerusakan di dunia ini sudah begitu dalam, itu membuat kita stres. Tekanan emosi ini disebabkan karena kita tak punya cukup waktu untuk menangani masalah satu per satu, untuk mencegahnya terjadi. Ada penundaan, kesulitan, jalan buntu, dan tentu saja, kekecewaan.

Pernahkan Anda merencanakan sebuah event besar dan berpikir, Ini pasti jadi acara yang hebat! Namun kemudian, ketika acaranya berakhir, Anda bergumam, "Hanya begini?" Saya kenal orang-orang yang menghabiskan setahun penuh untuk mempersiapkan pernikahan mereka yang hanya berlangsung satu jam saja.

Kenyataannya adalah, kita punya ekspektasi berlebihan akan kebahagiaan yang kita dapat bila hidup dengan seseorang, atau dengan sebuah acara, atau dengan harta kekayaan kita. Bukan hanya kecewa dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi, atau dengan orang-orang dalam hidup kita, kita juga kecewa dengan diri kita sendiri.

Mengapa? Sebab ini bukan Surga. Segala sesuatu yang ada di muka bumi ini telah rusak. Tidak ada yang akan berjalan dengan sempurna, itu semua akibat dari dosa kita.

Renungkan hal ini:

Siapakah atau apakah yang Anda salahkan atas hubungan-hubungan yang retak dan kekecewaan dalam hidup Anda?

Saat ini, apa hal, acara, atau orang yang Anda harap bisa membuat Anda lebih bahagia? Menurut Anda bagaimana Allah mau Anda mengubah pandangan Anda ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 149-150; I Korintus 16

Segala sesuatu yang ada di muka bumi ini telah rusak, itu semua akibat dari dosa kita.(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top