Melalui Badai

| Sabtu, Maret 07, 2015 |

Markus 4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."

Dalam Injil Markus, kita menemukan satu kisah menarik tentang Yesus yang mengajak para murid, beberapa di antaranya adalah nelayan profesional, untuk ikut dengan-Nya menyeberangi Laut Galilea dengan menggunakan kapal kecil. Tapi dalam perjalanan, tiba-tiba topan badai yang dahsyat menyerang mereka.

Sekarang timbul satu pertanyaan, apakah Yesus tahu bahwa badai itu akan datang? Jawabannya, ya. Bahkan, boleh dikatakan itu adalah bagian dari rencana-Nya di hari itu. Itu semua adalah salah satu cara untuk mengajarkan para murid untuk percaya atas apa yang mereka klaim dan percayai.

Kita kiranya tidak meganggap enteng apa yang dilalui para murid saat itu, sebab saya yakin ini adalah badai yang sangat kencang dan menakutkan. Jadi badai yang dilalui para murid pastinya ialah satu badai yang paling tidak biasa bagi mereka, sampai-sampai mereka dicekam rasa takut. Menurut Injil Markus, topan badai itu merusak dan memenuhi perahu mereka dengan air. Para murid sangat ketakutan, yang mana tidak seharusnya mereka takut.

Sebelum mereka pergi, Yesus telah membuat satu pernyataan yang amat penting yang tampaknya mereka lupakan: "Marilah kita bertolak ke seberang." Sebab ketika Tuhan berkata, "Mari kita pergi ke seberang," itu berarti Anda pasti akan sampai ke seberang. Dia tidak mengatakan itu akan menjadi perjalanan yang mulus. Dia tidak mengatakan itu akan menjadi perjalanan yang mudah. Tetapi Dia berkata, Mari kita pergi ke seberang."

Seringkali kita dicekam oleh rasa takut dan berhenti untuk berpikir logis ketika kita lupa dengan Firman Tuhan. Itulah apa yang terjadi pada para murid. Tetapi Yesus berada di dalam perahu bersama mereka, dan Dia ada di sana untuk menopang mereka di waktu sulit. 

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 1-2; Markus 10:1-31

Yesus berada di dalam perahu bersama Anda, Dia ada untuk menolong dan menopang Anda (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top