Orang Yang Bahagia Melihat Gambaran Besar Akan Allah

| Kamis, Oktober 30, 2014 |

Filipi 1:12 "Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,"

Jika Anda ingin menjadi orang yang bahagia, Anda harus memandang setiap masalah dari sudut pandang Allah. Orang-orang yang bahagia memiliki sudut pandang yang lebih luas. Mereka melihat gambaran besarnya. Apabila Anda tak melihat sesuatu dari perspektif Allah, Anda akan takut, frustrasi, dan tak merasakan sukacita. 

Apa pun yang terjadi dalam hidup Anda"yang baik, yang buruk, dan yang jelek, Allah telah meyediakan jalan keluarnya. Paulus tahu persis itu. Dia mengatakan dalam Filipi 1:12, "Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil," 

Semenjak Paulus menjadi seorang Kristen di jalan menuju kota Damaskus, ia sudah memimpikan satu hal besar: ia ingin berkhotbah di Roma, satu tempat yang menjadi pusat dunia di kala itu. Mimpinya adalah untuk memberitakan Injil di kota yang paling memegang peranan besar di dunia tersebut.

Namun Allah punya ide lain. Ketimbang mengirim Paulus ke Roma untuk memberitakan Injil, Allah membuatnya menjadi tahanan kerajaan Kaisar Romawi, yang pada waktu itu adalah Nero, seorang penguasa yang begitu kejam dan jahat. 

Sebagai tahanan kerajaan, Paulus duduk dirantai selama 24 jam sehari dibawah penjagaan penjaga istana selama dua tahun, dan penjaga yang berbeda bergantian setiap empat jam sekali. Lebih dari dua tahun di penjara, ia melihat 4380 penjaga. Dia diperlakukan bak tahanan yang paling berbahaya. 

Ini bukan rencana Paulus, tapi ada campur tangan Allah di sana. Ada dua hasil itu yang kita tahu pasti.

Pertama, Filipi 4 mengatakan bahwa dalam waktu dua tahun, beberapa angggota keluarga Nero menjadi percaya karena kesaksian Paulus di istana kerajaan. 

Kedua, karena begitu sulit membuat Paulus berhenti bergerak dan melayani, di dalam penjara, ia dipaksa duduk diam - dengan dirantai- dan hasilnya, ia mampu menulis sebagian besar kitab dalam Perjanjian Baru. Kadang saya bertanya-tanya, mana yang memberikan pengaruh yang lebih besar: khotbahnya di Koloseum, atau kitab-kitab yang ditulisnya, seperti Roma, I dan II Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, dan Kolose? Sebab ketujuh kitab ini dengan luar biasa, telah menyingkap siapa Yesus kepada jutaan orang selama bertahun-tahun. 

Paulus tahu bahwa Allah punya rencana yang lebih besar dalam hidupnya, dan dia bersukacita karena melihat karya Allah lewat masalahnya. 

Setiap kali Anda menghadapi masalah yang mematahkan semangat Anda, lakukan apa yang Paulus lakukan- belajar melihat dari sudut pandang Allah. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang sedang Allah kerjakan dalam hidup saya? Apa rencana besar Allah? Bagaimana dengan perspektif Allah?" Jika Anda melakukannya, Anda akan mampu mengalahkan masalah itu di dalam iman. 

Renungkan hal ini: 

Pikirkan sebuah masalah yang mematahkan semangat Anda. Bagaimana keputusasaan Anda tersebut berubah bila Anda melihatnya dengan sudut pandang Allah yang lebih besar?

Bagaimana Anda melihat cara Allah bekerja di tengah-tengah keadaan sulit di masa lalu Anda? 

Menurut Anda mengapa Allah mengizinkan Anda mengalami pergumulan lewat masa-masa sulit?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 44-47; II Tesalonika 2

Seperti yang dilakukan oleh Paulus ketika menghadapi masalah yang besar, lihatlah akan Allah karena melewati masalah itu Allah sedang merancangkan sesuatu yang besar dalam hidup Anda. (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top