Apa Yang Mencacatkan Jiwa

| Minggu, Oktober 19, 2014 |

Apa yang Mencacatkan Jiwa 
16 Oktober 2014

Bacaan Hari ini:
2 Korintus 5:14-15 "Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka."

Ada orang-orang yang berkata Allah begitu kejam, Dia begitu sulit diikuti. Tetapi yang sebenarnya terjadi ialah mereka punya pandangan yang salah tentang Dia. 

Saya tidak punya sosok seorang ayah ketika beranjak dewasa, tapi satu yang bisa saya katakan:Saya sudah mengenal Bapa Surgawi cukup lama. Dia selalu memelihara saya dengan kasih, dan tak pernah sekali-kali meninggalkan saya. Kadang saya tidak mengerti dan heran dengan apa yang Bapa lakukan di surga. Tetapi saya sudah berserah penuh kepada-Nya, sebab saya tahu Dia peduli dengan setiap detail diri saya. 

Dalam Lukas 19, Yesus memberi perumpamaan tentang seorang bangsawan yang hendak bepergian ke negeri lain dan mempercayakan beberapa hambanya sejumlah perak dengan jumlah yang sama untuk dikembangkan saat ia pergi. Ketika ia kembali dari perjalanannya, salah satu hambanya berkata, "Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur" (ayat 20-21). Bahkan ketika hari penghitungan tiba, tidak ada sedikit rasa penyesalan dan kesedihan dalam diri hamba tersebut. Bahkan ia menyalahkan tuannya atas kesalahannya.

Saat ini, banyak orang yang seperti hamba tersebut: "Ini bukan salah saya. . . . Semua guru saya kejam. . . . Semua bos saya jahat."

Pandangan kita tentang Allah mempengaruhi segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup. Jika kita punya pandangan yang melenceng akan Allah, maka itu akan mempengaruhi cara hidup kita. Seperti kata A.W. Tozer, "Tidak ada yang lebih parah memutar dan mencacatkan jiwa kita selain konsep yang rendah dan yang tak pantas tentang Allah." 

Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 8-12; Kolose 4

Motivasi yang paling tepat bagi kita untuk melayani Dia adalah kasih kita kepada-Nya. (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greeg Laurie) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top