Jangan Pendam Rasa Sakit Anda, Katakan Pada-Nua

| Selasa, Juli 08, 2014 |

Ratapan 2:19 "Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!"

Apakah Anda berpikir Anda adalah orang yang paling menderita di dunia ini?
Tokoh dalam Alkitab, Ayub istilahnya mendapat gelar Ph.D.
dalam hal rasa sakit dan kehilangan.
Dalam bab pertama kitab Ayub, dikatakan setelah kehilangan segala yang ia miliki, "Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah" (Ayub1:20).

Ayub mengungkapkan rasa sakitnya kepada Allah.
Ketika Anda mengalami kehilangan mendalam dalam hidup Anda, seperti kematian orang terkasih, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memberitahu Allah apa yang benar-benar Anda rasakan.

Ini mungkin akan mengejutkan Anda, tapi Allah dapat mengatasi kemarahan dan rasa frustrasi Anda.
Dia bisa mengatasi emosi Anda.
Mengapa?
Karena Ia yang memberikannya pada Anda.
Anda diciptakan menurut gambar Allah, dan Dia adalah Tuhan yang punya perasaan.

Ketika balita Anda sedang merengek menangis dan memukul Anda, Anda dapat menanganinya.
Sama halnya dengan kita, Allah lebih besar dari emosi Anda.
Tidak apa-apa menceritakan pada-Nya bagaimana perasaan Anda.
Ketika Anda berdoa untuk kenaikan jabatan, dan itu tidak terjadi, ketika orang yang Anda cintai memutuskan untuk meninggalkan Anda, ketika Anda mendengar hasil dari dokter Anda, "Ini kanker," Anda bisa berkata pada-Nya, "Tuhan, Aku marah. Akukesal. Aku kecewa. Aku frustrasi. Aku gundah. Aku ragu." 
Dia dapat menangani keluhan Anda, pertanyaan Anda, ketakutan Anda, dan kesedihan Anda.
Kasih Allah untuk Anda lebih besar dari semua emosi itu.

Anak-anak saya tahu saya mencintai mereka.
Mereka mengerti bahwa saya tinggal di planet ini lebih lama daripada yang mereka dan saya punya pengalaman lebih dari mereka.
Tapi anak-anak saya kadang mempertanyakan pendapat saya.

Saya lebih suka obrolan yang jujur, yang mengaduk-aduk emosi dengan anak-anak saya, ketimbang meminta mereka memendam rasa frustrasi dan kekecewaan.
Allah menggunakan cara yang sama!
Dia lebih suka melihat Anda bergumul dengan Dia dalam kemarahan, ketimbang pergi menjauhi-Nya dengan kekesalan yang terpendam.

Respon yang tepat untuk pergumulan yang tak dapat Anda mengerti ialah "tersenyum lebar dan menanggungnya."
Ratapan 2:19 mengatakan, "Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!"
Kapan terakhir kali Anda menangis di malam hari?
Kapan terakhir kali Anda mencurahkan hati Anda kepada Allah?

Renungkan hal ini:

Siapakah orang pertama yang biasanya Anda ajak bicara tentang masalah Anda?

Mengapa Anda percaya pada orang itu?
Apa efek fisik dan emosional yang timbul karena menyimpan amarah Anda sendiri?
Apa yang Anda butuhkan untuk bergumul dengan Tuhan hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 32-33; Kisah Para Rasul 14

Respon yang tepat untuk pergumulan yang sedang Anda hadapi adalah dengan datang kepada Tuhan dengan hati yang jujur.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top